radarkrimninal.online
KUTALIMBARU
Nasib tragis dialami seorang guru bernama Sopian Daulai Nadeak (37) di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Desa Sawit Rejo, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Bukannya mendapat apresiasi karena melerai aksi tawuran siswa, ia justru dilaporkan ke polisi oleh orang tua murid yang terlibat.
Peristiwa bermula saat jam istirahat di kantin sekolah. Sopian melihat dua kelompok siswa berkumpul dan hendak berkelahi. Ia pun bergegas menghentikan aksi tersebut.
“Saya hadir supaya tidak terjadi perkelahian,” ujar Sopian saat ditemui di kediamannya, Jumat (31/10).
Para siswa kemudian dibawa ke ruang Bimbingan Konseling (BK) untuk didamaikan. Orang tua murid pun dipanggil ke sekolah. Namun situasi justru memanas ketika ayah kandung siswa berinisial Y, yaitu AG, datang dan hendak melakukan kekerasan terhadap siswa lain.
“Saya dorong orang tuanya, kemudian saya peluk biar tidak memukul,” ujarnya.
Belum selesai masalah, siswa Y malah memukul Sopian dari belakang. Aksi itu baru terhenti setelah para guru BK turun tangan.
Tak terima, AG kembali datang ke sekolah bersama istrinya. Mereka menuduh anaknya dianiaya, dikeroyok hingga dicekik, namun tidak mampu menunjukkan bukti saat diminta menjelaskan.
Lebih parah lagi, AG bersama pamannya Y, berinisial A yang juga guru honorer di sekolah tersebut, menunggu Sopian saat pulang sekolah dan mengeroyoknya.
“Saya dikeroyok sama bapak dan pamannya. Saya mengalami memar di leher dan dada,” tegas Sopian.
Ia melapor ke Polsek Kutalimbaru, namun mengaku laporannya tidak ditanggapi. Justru laporan balik dari keluarga Y diproses lebih dulu hingga kini ia dipanggil dua kali ke Polrestabes Medan.
Akibat tekanan tersebut, Sopian memilih mengundurkan diri sebagai guru.
Kuasa Hukum: Penegakan Hukum Diduga Tidak Adil
Kuasa hukum Sopian, Jansen Simamora, menilai proses hukum sangat janggal dan berat sebelah.
“Ini tidak adil. Sebelum viral tidak ada tindak lanjut laporan Sopian. Setelah viral, dia malah dipanggil sebagai terlapor,” katanya.
Jansen menegaskan bahwa laporan Sopian adalah murni penganiayaan oleh orang tua dan paman siswa, bukan kasus guru melaporkan murid.
“Yang dilaporkan itu orang tuanya. Ini bukan saling lapor guru sama murid,” tegasnya.
Publik Minta Polisi Transparan
Kasus ini memantik perhatian publik. Banyak pihak menilai guru yang berniat baik justru disalahkan, sementara pelaku pengeroyokan seolah dilindungi.
0 Komentar