29 dari 34 Pria yang Digrebek saat 'Saling Tombak' Ternyata Positif HIV
radarkriminal.online
SURABAYA
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengonfirmasi bahwa 29 dari 34 pria yang ditangkap dalam penggerebekan pesta seks sesama jenis atau gay di sebuah hotel kawasan Ngagel, Wonokromo, Surabaya dinyatakan positif HIV.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan hal itu terungkap setelah pihaknya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap seluruh peserta pesta tersebut atas koordinasi dengan pihak kepolisian.
"Ya benar [ada yang positif HIV]," kata Nanik saat dikonfirmasi, Kamis (23/10).
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Nanik, 29 orang dinyatakan positif HIV. Sebagian besar peserta yang positif itu bukan berasal dari Surabaya.
"Dari 34 orang diperiksa ada 29 orang yang positif. Sebagian besar luar kota," ungkapnya.
Nanik menjelaskan, saat ini pihak Dinkes telah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk memastikan tindak lanjut pengobatan bagi mereka yang dinyatakan positif HIV.
"Kami berkoordinasi dengan Polrestabes untuk pemantauan pengobatan mengingat mereka masih dalam proses penyidikan," ucapnya.
Lebih lanjut, Nanik menegaskan Dinkes Surabaya terus memperkuat upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Salah satunya dengan peningkatan edukasi dan kampanye kesadaran di berbagai kelompok usia produktif.
"Melakukan peningkatan edukasi dan kampanye pencegahan penularan HIV pada kelompok usia produktif seperti pelajar SMP, SMA/SMK sederajat, ibu hamil, dan calon pengantin," terangnya.
Selain itu, Dinkes juga menjalankan program pencegahan berbasis tempat hiburan malam, panti pijat, serta komunitas populasi kunci, disertai edukasi dan skrining HIV.
"Kami memperluas akses layanan kesehatan dengan menyediakan lebih banyak fasilitas yang menawarkan layanan HIV, baik di Puskesmas, Rumah Sakit, maupun Klinik Berbasis Komunitas," tambah Nanik.
Ia juga menekankan pentingnya konseling dan kepatuhan terapi bagi orang dengan HIV (ODHIV) agar tetap menjalani pengobatan secara teratur, guna mencegah resistensi obat dan menekan laju penularan.
Dinkes Surabaya, lanjut Nanik, juga mengoptimalkan peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam memberikan edukasi pencegahan dan pemahaman tentang HIV kepada kelompok populasi berisiko tinggi.
"Kami mengoptimalkan peran LSM dalam memberikan edukasi pencegahan HIV dan cara penularannya bagi kelompok populasi kunci," tutupnya.
#HIV #AIDS #Viral #Surabaya
0 Komentar